Postingan

Bukan Puisi

Gambar
 Untuk sahabat  Dilema hidup adalah ketika kita tahu bahwa antara kenikmatan menjalaninya bergandengan persis dengan berjuang menepis lelah dan lara menghadang. Tapi bukan sahabatku yang tak mengerti trik mengurai benang-benang kusut dalam hidup, dia memiliki seribu formula. Ibarat taktik sebuah pertandingan bola gagal ditaktik 4 3 3 langsung melirik pola 2 2 6 demi menjaga gawang agar tidak jebol dan kewalahan. Satu kisah yg sering menjadi bunga saat jiwa merasa lelah dan ingin menyerah. Seorang wanita dengan keluarga harmonisnya. Dikaruniai beberapa buah hati mengharuskan totalitas dalam menjalani hari-hari di istana mungilnya.  Perjuangannya merasa diporakporanda sang suami yg si istri pikir tak dilihat dan dihargai jerih payahnya dengan pengakuan tiba tiba bahwa suaminya menikah lagi.  Saat itu juga dia pergi dari istana mungilnya seorang diri. Sampailah diantara kegamangan dan ketidaktahuan apa yg akan dilakukan, Allah menggiringnya pada sebuah masjid.  Mem...

Gejala-gejala kedamaian batin

 Gejala-gejala kedamaian batin 1. Cenderung berpikir dan bertindak secara spontan daripada berpikir dan bertindak dari ketakutan yang di dasarkan pada pengalaman masa lalu. 2. Sebuah kemampuan yang tidak di ragukan lagi untuk menikmati setiap momen. 3. Kehilangan minat dalam menghakimi orang lain 4. Kehilangan minat menghakimi diri sendiri 5. Kehilangan minat dalam menerjemahkan tindakan orang lain 6. Kehilangan minat dalam hal konflik 7. Kehilangan kemampuan untuk khawatir  8. Keadaan yang penuh penghargaan secara berkala 9. Perasaan hubungan yang puas dengan orang lain dan dengan alam 10. Adanya serangan senyuman melalui mata dan hati secara berkala 11. Meningkatnya kecenderungan untuk membiarkan segala sesuatu  terjadi daripada membuat mereka terjadi 12. Peningkatan kerentanan untuk mengasihi yang berasal dari orang lain, sama halnya dengan dorongan yang tak terkendali untuk memberikannya. Regard, Danang Baskoro, M.Psi., Psikolog

Cara Membangun Diri Dari Rasa Iri

 Perasaan iri adalah perasaan yang lahir dari persepsi kita, yang membandingkan keadaan kita dengan orang lain. "Wah dia kok bisa beli HP mahal begitu ya?" "Pendapatannya bisa ratusan juta sebulan, sedangkan aku cuma segini" "Dia bisa punya pasangan yang baik, sedangkan aku tidak" Pikiran yang membanding-bandingkan ini sebenarnya tidak terlalu buruk jika setelahnya kita melakukan instropeksi. "Bagaimana ya caranya agar aku bisa seperti dia juga?" "Apa yang harus kupelajari supaya aku sebagus dia ya?" "Apa yang harus aku perbaiki dari diriku, agar mudah sehebat dia?" Jika pertanyaan-pertanyaan ini yang Anda ajukan kepada diri Anda, maka perasaan iri itu akan berubah menjadi perasaan "penasaran" dan anda ingin mencoba hal-hal baru, yang kemungkinan akan membawa Anda pada hal-hal yang menghebatkan. Akan tetapi jika perasaan iri malah menjadikan Anda menyalahkan diri Anda sendiri atau bahkan berlaku buruk kepada orang ya...

Melatih Beban

 Mungkin kita menganggap orang yang mudah merasa tak aman (insecure) adalah orang yang mengalami trauma di masa lalu, atau traumanya belum sembuh. Tapi di ruang praktek saya menemukan fakta yang berbeda. Ternyata tidak selalu begitu. Banyak orang yang secara psikologis rapuh, juga disebabkan oleh jarangnya mengangkat beban yang berat. Entah karena orangtua yang over protective atau ada kondisi lain sehingga saat ia masih kecil ia hanya di rumah saja. Kemampuan sosialnya tidak terlatih dan memiliki kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial. Saat seseorang tidak terhubung dengan dunia sosial (padahal salah satu kebutuhan manusia adalah bersosialisasi), maka aspek-aspek kehidupannya yang lain juga tidak berkembang. Dari sana kita bisa menyimpulkan bahwa mental itu sama juga seperti fisik. Selain perlu di beri nutrisi yang bagus, akan tetapi juga perlu di latih untuk mengangkat beban. Bagaimana menurut Anda? Sumber: utas Danang Baskoro telegram 

Tepati Janji Diri

 Tepatilah janji pada dirimu sendiri, agar hatimu tenang. Berapa banyak orang yang hatinya tidak damai, merasa insecure dan selalu gelisah, karena ia tidak menepati janji pada diri sendiri. Bagaimana menurut Anda? Sumber: utas Danang Baskoro telegram 

Membangun Sikap Mental Yang Baik

 Selain sikap perilaku, ada juga yang di sebut SIKAP MENTAL. Sikap mental adalah tentang bagaimana sikap anda secara mental. Apakah selalu berburuk sangka? Iri? Dengki? Nyinyir?julid? Hasut?berkata buruk pada diri sendiri? Suka menakut-nakuti diri? Menyalahkan diri berlebihan? Mudah menyerah? Ataukah anda sering berbaik sangka? Pemaaf pada diri sendiri? Menyemangati diri untuk mencoba lagi? Berkata pada diri dengan halus dan menenangkan?  Kebahagiaan seseorang itu sangat berhubungan sikap mentalnya. Bagaimana menurut Anda?

Merenung Untuk Hari Libur

 Tidak perlu bingung mau kemana hari ini.. Terus liburan ngapain dooong?!  Otak kita sudah terlalu parah disetting bahwa libur itu harus jalan-jalan, harus manja-manjain badan, harus hangout bareng teman, harus cuci cuci pandangan.  Lah truss.. Betul libur itu sisi manfaatnya buat jeda dari rutinitas, merefresh otak dan meregress raga agar kembali prima. Libur artinya ada waktu luang,  نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ “Ada dua nikmat yang banyak membuat manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang.”[1] Intinya nikmat libur jangan sampai membuat terjerumus dari mubah menjadi haram justru nikmat libur ini harus menjadi turning poin meraih peluang-peluang pahala berikutnya.  مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ “Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah (dia) meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.”[2] Oleh karena itu, manfaatkanlah waktu untuk hal-hal yang bermanfaat.